Publisitasadalah penyebaran pada public atau khalayak. Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di berbagai tempat,karena pesan tersebut penting untuk diketahui umum, menarik bagi khalayak pada umumnya. Majalah telah membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat
Tip& Trik Menulis Skenario. Pada artikel ini Anda akan diajak untuk menggunakan logika dan perhitungan yang cermat untuk membuat berbagai macam scene yang diperlukan dalam membentuk skenario yang utuh. Yang perlu anda perhatikan adalah bahwa setiap scene mewakili bahasa visual dan bahasa dialog untuk menerangkan adegan-adegan yang ditampilkan.
a Peserta dapat menulis lafal / ayat Al Qur’an atau kalimah tayyibah, yang sesuai dengan pilihan peserta. b) Jenis dan bentuk hiasan (back ground) tulisan bersifat bebas. 3) Perlengkapan yang harus disediakan oleh peserta : a) Alat tulis dan media Kaligrafi Huruf Al Qur’an sebagaimana tersebut di atas.
Vay Tiền Nhanh. Jakarta - Naskah drama adalah teks tertulis berisi alur cerita yang digambarkan menggunakan dialog-dialog antar tokoh. Berbeda dari naskah cerita, seperti cerpen atau novel, naskah drama tidak mengisahkan cerita secara langsung, melainkan menggunakan dialog para demikian, naskah drama lebih berfokus pada pembicaraan para tokoh agar penonton dapat mengerti keseluruhan jurnal Pembelajaran Menulis Naskah Drama yang diterbitkan Universitas Pendidikan Indonesia, secara umum naskah drama memiliki unsur tema, latar, tokoh dan penokohan, perlengkapan, dan memiliki unsur-unsur tersebut, berdasarkan e-Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Teks Drama yang diterbitkan Kemendikbud, naskah drama juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut1. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau konjungsi sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, dan Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang sedang terjadi, seperti misalnya menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, Menggunakan kata kerja untuk menyatakan sesuatu yang sedang dipikirkan atau dirasakan oleh merasakan, menginginkan, mengharapkan,mendambakan, mengalami, dan Menggunakan banyak kata sifat descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya rapi, bersih, baik, gagah, dan Menulis Naskah DramaMengutip buku Seri Asyiknya Berbahasa Ayo Menulis Naskah Drama karya Suryaning Wulan, ini dia langkah-langkah dalam menulis naskah drama1. Menentukan Jenis DramaSebelum menulis naskah drama, kamu tentu menentukan terlebih dahulu jenis drama yang ingin ditampilkan. Berdasarkan jenisnya, drama terbagi menjadi drama komeditragedi, tragedi komedi, melodrama, opera, pantomim, tablo, force, dan komedi adalah drama yang menghibur dan berisi sindirian halus, sedangkan drama tragedi adalah drama yang menampilkan cerita sedih dengan melibatkan tokohdalam konflik atau masalah yang serius. Dengan begitu, drama tragedi komedi merupakan drama sedih yang diselingi dengan adegan-adegan melodrama adalah drama yang sangat sentimental, pementasannya sangat mendebarkan dan juga mengharukan. Sementara drama opera adalah drama yang mengandung musik serta dari drama pada umumnya, pantomim adalah drama yang ditampilkan hanya dengan gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan. Mirip dengan pantomim, tablo juga menampilkan drama dengan gerak tubuh bersamaan dengan mimik wajah drama force adalah sebuah pertunjukan jenaka yang mengutamakan kelucuan dan mengandung unsur sindiran. Lalu, satire adalah drama yang mengandung pesan kebijaksanaan, tetapi ditampilkan dengan Menentukan Tema DramaTema adalah dasar dari sebuah cerita. Secara umum, tema dibagi menjadi tiga, yaitu tema estetis, etis, dan religius. Pengertian tema estetis, yakni tema yang berisi keindahan, baik secara fisik maupun etis adalah tema yang berkaitan dengan idealisasi yang ada di masyarakat, seperti kepahlawanan, kejujuran, norma sosial, dan sebagainya. Sementara tema religius merupakan tema yang berhubungan dengan Mencari Inspirasi Ide CeritaIde cerita bisa diperoleh melalui pengalaman pribadi penulis atau orang di sekitarnya, melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar penulis, atau menyadur dari cerita yang sudah ada, seperti novel, cerpen, legenda, cerita rakyat, dan Menentukan Alur CeritaPada tahap ini, kamu akan mulai menyusun kerangka cerita. Ditinjau dari arah gerak cerita, alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran maju-mundur. Secara lebih rinci, ada enam tahap perkembangan alur drama yang dijabarkan seperti di bawah inia. EksposisiTahap eksposis disebut juga sebagai tahap perkenalan. Pada tahap ini, penonton akan berkenalan dengan gambaran cerita dan tokoh drama meskipun hanya KonflikPada tahap ini, para tokoh sudah mulai terlibat dalam permasalahan pokok. Permasalahan pertama inilah yang memulai alur KomplikasiTahap komplikasi adalah tahap ketika permasalahan semakin berkembang dan bertambah KrisisDalam tahap ini, cerita sudah memasuki puncak konflik. Jika dilihat dari sudut pandang penonton, bagian ini merupakan puncak ketegangan sebuah pertunjukan ResolusiResolusi merupakan tahap penyelesaian masalah. Para tokoh mulai menemukan jalan keluar yang KeputusanKeputusan adalah tahap terakhir dari sebuah drama dengan berakhirnya semua Menentukan tokoh dan karakternya penokohanUntuk membuat sebuah drama, kamu tentu membutuhkan tokoh untuk memerankan cerita yang sudah ditulis. Ada dua jenis tokoh yang harus kamu tentukan, yakni protagonis yang merupakan tokoh utama dan antagonis, yaitu orang yang menentang tokoh utama. Selain itu, tentukan juga tokoh pendamping dalam itu, kamu juga perlu menentukan karakter yang khas untuk setiap tokoh. Perbedaan karakter inilah yang memicu adanya konflik dalam berilah nama yang sesuai dengan latar belakang kehidupan sosial tokoh yang kamu ciptakan untuk membedakan antara satu tokoh dan yang Menentukan Latar CeritaPerlu diketahui bahwa latar cerita sangat mendukung jalannya sebuah drama, lho. Latar dalam sebuah drama umumnya meliputi latar waktu, tempat, dan suasana. Penjelasan latar biasanya tercermin pada keterangan yang diberikan dalam naskah atau diselipkan dalam dialog Menentukan Gaya Bahasa yang DigunakanPenggunaan gaya bahasa akan berhubungan dengan pemilihan majas dan warna lokal dalam cerita. Ada kalanya dialog tokoh berisi percakapan yang diselipi majas sehingga membutuhkan penghayatan pentonton untuk itu, gaya bahasa juga bisa menggunakan bahasa daerah tertentu sesuai dengan latar belakang kehidupan Membaca dan merevisi naskah dramaSetelah naskah drama selesai ditulis, sebaiknya kamu membaca kembali dan melakukan revisi. Tujuannya, agar cerita drama bisa ditampilkan lebih baik.
Ada niatan untuk menerbitkan buku melalui penerbit buku? Menulislah naskah buku mulai sekarang. Ada banyak cara membuat buku. Memiliki banyak ide, memahami teori menulis dengan baik, rajin ikut pelatihan, namun kesulitan merangkai tulisan menjadi naskah buku yang siap terbit. Kendala dalam membuat buku bagi penulis pemula adalah membangun kebiasaan untuk menulis secara rutin. Ketika mood sedang bagus bisa menulis dengan sangat baik, tetapi begitu mood jelek tidak menulis sama sekali. Alhasil, naskah buku mandeg dan niatan untuk menerbitkan buku melalui penerbit buku hanya tinggal angan semata. Satu-satunya cara membuat buku adalah menulis naskah buku terlebih dahulu sebelum mengirimkannya kepada penerbit buku. Sebagaimana passion without creation is nothing, begitu juga niat dan ide untuk menulis tanpa diiringi meuwujudkannya dalam bentuk karya menjadi sia-sia. Hal tersulit adalah memulai, begitu juga dengan menulis. dibutuhkan niat dan motivasi yang kuat untuk menghadapi penyakit menulis, seperti rasa malas, ide mandeg, dan kebiasaan menunda atau menunggu mood yang baik. Segala sesuatu bisa dipelajari, termasuk cara membuat buku. Membuat buku dibutuhkan proses yang panjang, perlu investasi waktu, pikiran dan tenaga sehingga naskah dapat diterima penerbit. Cara membuat buku yang berkualitas perlu diiringi dengan kebiasan menulis. Coba terapkan langkah berikut untuk membangun kebiasaan menulis. 1. Apa Motivasi Anda Menulis? Setiap orang memiliki alasan yang berbeda untuk menjadi penulis. Ada banyak hal yang menjadi motivasi menulis buku. Tentukan apa motivasi Anda sebelum menulis buku. Motivasi yang kuat berperan penting untuk menghadapi tantangan menulis, seperti rasa bosan, ide mandeg, mood jelek, dsb. 2. Buat Target Menulis sesuai Kemampuan Tidak ada pencapaian tanpa target, karena tidak ada ukuran seberapa besar keberhasilan yang telah dicapai. Salah satu cara membuat buku adalah dengan menetapkan target penulisan. Penyusunan target yang jelas dan sesuai kemampuan memberikan gambaran kapan buku akan selesai, bagaimana rincian pekerjaan dalam penyusunan naskah buku, dan rincian waktu dalam menyusun masing-masing bagian dalam buku. Adapun contoh menetuntukan targer dalam penulisan buku adalah No. Langkah 1 Rincian Pekerjaan Langkah 2 Perkiraan Waktu Langkah 3 Menyesuaikan Tanggal Tanggal Mulai Tanggal Selesai 1 Membuat Tema atau Judul Buku 1 Minggu 5 Januari 11 Januari 2 Menulis Sesuai Outline 12 Januari 18 Januari a. Konsep Pendidikan di Rumah misal 1 Minggu 19 Januari 25 Januari b. … 1 Minggu 26 Januari 1 Februari c. …. 1 Minggu 2 Februari 8 Februari 3 Revisi Tahap Pertama 1 Bulan 9 Februari 5 Maret 4 Revisi Tahap Kedua 2 Minggu 6 Maret 19 Maret 5 Revisi Akhir 2 Minggu 20 Maret 2 April 6 Membuat Sinopsi 1 Minggu 3 April 9 April 7 Menyerahkan Naskah kepada Penerbit Buku 1 Minggu 10 April 16 April sumber Zainudin, 2015 Setelah target tersusun, tempellah target pada tempat yang mudah Anda lihat. Dengan demikian Anda tidak lupa dan menjadi penyemangat untuk mematuhi target yang Anda buat. Baca juga Mari Ketahui 4 Elemen Mengukur Buku Ajar Berkualitas 3. Menulis Naskah Buku Setiap Hari di Waktu yang Sama Cara membuat buku sehingga naskah sampai kepada penerbit buku tentu harus menulis secara rutin. Setelah membuat target menulis, maka selanjutnya harus mendisiplinkan diri. Menulis setiap hari sesuai dengan rincian pekerjaan yang ditetapkan pada waktu yang sama. Jika waktu terbaik menulis Anda adalah pagi hari, misalnya jam sampai jam maka lakukan kebiasan menulis setiap hari pada jam tersebut. Tercapai atau tidaknya target menulis pada dasarnya sangat tergantung kepada masing-masing pribadi. Semakin kita mematuhi target yang telah ditentukan maka naskah buku akan terkirim tepat waktu kepada penerbit buku. 4. Tulis Naskah Buku yang Anda Sukai Jangan menganggap menulis sebagai beban. Tulis apa saja yang Anda sukai. Cerita pendek, catatan harian, puisi atau apapun. Penulis harus menguasai materi yang ditulis sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas. Sehingga sebelum menulis, pikirkan apa yang paling Anda sukai, lalu tulislah selengkap dan sedetail mungkin Kinoysan, 2016. Namun, ketika Anda ingin menuliskan tema yang tidak dikuasai, tidak perlu khawatir Anda dapat melakukan riset. Membaca materi yang berkaitan dengan tema atau meminta pendapat ahli dapat menjadi pilihan sehingga tulisan tetap berkualitas dan kaya. 5. Komitmen Selain disiplin diri yang baik, seorang penulis juga harus berkomitmen untuk menyelesaikan tulisannya dengan menulis secara rutin. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menjaga komitmen untuk terus menulis adalah dengan mulai menulis di blog pribadi. Bisa pula bergabung dengan komunitas menulis dan membaca. Ada banyak komunitas menulis dan membaca yang memungkinkan kita untuk bisa bergabung di dalamnya. Banyak keuntungan yang diperoleh ketika bergabung dengan komunitas menulis dan membaca, berbagi semangat, pengetahuan dan pengalaman menulis sehingga kita tetap semangat dan terdorong untuk tetap menulis. Hal tersulit untuk membangun kebiasan adalah memulai, begitu juga dengan menulis. Jangan terlalu khawatir dengan gaya bahasa, seiring dengan latihan menulis secara rutin dengan sendirinya akan terbentuk ciri khas gaya bahasa Anda. Cara membuat buku adalah tentang komitmen bersama waktu “Investasi terbesar para penulis adalah waktu. Karena itu, wajar jika setiap hari disisihkan waktu untuk menulis” Bambang Trim. Mari mulai menulis secara rutin!! Ulin Nafi’ah Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Inilah 3 Sumber Belajar Selain Buku Teks Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu Penerbit Buku dan Teknik Menulis Buku Secara Indie 9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini! Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. Referensi Akbar Zainudin, 2015, UKTUB! Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari, Jakarta renebook. Ari Kinoysan, 2016, Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!, Yogya ANDI
7 Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Beserta Kaidahnya – Drama merupakan karya sastra yang sering kali kamu jumpai. Sebuah drama akan menggambarkan realita kehidupan atau tingkah laku manusia yang dipentaskan. Agar pementasan drama berjalan dengan baik dan sempurna maka akan memerlukan naskah drama. Nah, naskah drama inilah yang merupakan bahan mentahan sebelum drama dipentaskan. Sebelum membuat naskah drama, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh penulis. Selain itu ada unsur dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam naskah drama. Apa Itu Naskah Drama?Daftar IsiApa Itu Naskah Drama?Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah DramaKaidah Penulisan Naskah DramaCara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Daftar Isi Apa Itu Naskah Drama? Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah Drama Kaidah Penulisan Naskah Drama Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar exploringzhongguo Apakah kalian pernah menonton sebuah drama? Drama biasanya dipentaskan dalam sebuah acara seni ataupun pentas seni di sekolah. Namun, apakah kamu mengetahui arti drama dan naskah drama? Kata drama sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai jika diartikan yaitu beraksi, bertindak, berbuat, dan juga berlaku. Saat mementaskan drama, para tokoh akan mengungkapkan dialog serta gerak-gerik dan juga unsur artistik dalam pertunjukannya. Sementara naskah drama merupakan teks yang berisi dialog antar tokoh, atau gambaran karakter-karakter tokoh di dalam sebuah cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI naskah drama diartikan sebagai karangan yang masih dalam bentuk tulis tangan. Karakter Naskah Drama Setiap karya memiliki ciri khasnya sendiri, ciri inilah yang sebagai identitas yang melekat. Dengan ciri-ciri tersebut pembaca akan mengenali dan membedakan karya tersebut. Begitu juga dengan naskah drama, kamu bisa mengetahuinya dengan melihat ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri naskah drama yang perlu kamu ketahui Bentuk naskah atau teksnya berisi dialog yang diucapkan oleh tokoh. Terdapat aksi dan konflik antar tokoh. Naskah mengandung instruksi khusus kepada tokoh saat memainkan perannya. Instruksi dalam naskah biasanya ditulis dalam tanda kurung. Menggunakan teks sampiran atau petunjuk yang menjelaskan keadaan cerita. Terdiri dari beberapa babak, dan setiap babak berisi adegan tokoh. Naskah drama memiliki jumlah tokoh yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan novel atau cerpen. Unsur-unsur Naskah Drama Sebuah naskah drama menyajikan cerita yang hendak dipentaskan. Dalam sebuah naskah drama juga terdapat unsur-unsur yang menjadi bagian penyusunnya, yaitu Tema. Merupakan gagasan utama cerita yang mejalin keseluruhan struktur dalam isi drama. Tokoh. Merupakan unsur yang berperanan Penting menceritakan watak dan karakter yang sedang diperankan. Latar. Merupakan keterangan yang menjelaskan suasana, waktu, tempat dalam sebuah cerita. Konflik. Merupakan pertentangan atau ketegangan yang dialami tokoh utama. Babak. Merupakan bagian-bagian dalam pementasan. Digunakan untuk menandakan babak satu dengan babak berikutnya. Dialog. Kata-kata yang akan diucapkan setiap tokoh saat pementasan. Amanat. Setap cerita atau drama memiliki amanat yang ingin disampaikan kepada penonton. Amanat juga berfungsi sebagai kesimpulan dari cerita. Kaidah Penulisan Naskah Drama Dalam sebuah naskah drama terdiri dari runtutan percakapan, sehingga bahasa yang digunakan yaitu bahasa sehari-hari. Drama biasanya tidak terlalu memperhatikan penggunaan kata baku. Meski demikian ada kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan ketika membuat naskah drama, yaitu Saat menuliskan dialog diawali dengan nama tokoh lalu menceritakan percakapan. Saat mengungkapkan dialog tokoh menggunakan tanda baca titik dua. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran atau perasaan yang dirasakan tokoh. Seperti menginginkan, membenci, mengalami dan lainnya. Menggunakan kata keterangan waktu. Seperti hari ini, besok, kemarin, lusa dan lainnya. Menggunakan kata sifat yang berfungsi menggambarkan suasana cerita. Pada awal kisah menyertakan prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penutup cerita. Naskah drama sebenarnya hampir mirip dengan cerpen dan novel, namun bedanya cerpen ditulis dengan bentuk yang naratif serta memenuhi seluruh halaman. Sedangkan naskah pada drama hanya ditulis ke dalam bentuk dialog antar pemeran atau tokoh. Lalu, bagaimana cara menulis naskah drama? Berikut langkah-langkah cara menulis naskah drama secara umum 1. Menentukan Ide Cerita Menentukan ide adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai membuat naskah drama. Ide cerita berupa gambaran secara umum cerita yang ingin di tayangkan dalam drama. Ide cerita yang menarik membawakan sebuah konflik. Biasanya pasti kamu melihat berbagai drama atau novel menyajikan konflik dalam ceritanya. Jika cerita tersebut tidak ada konflik, maka membuat cerita itu membosankan bukan? Kamu bisa mengadaptasi ide cerita dari kehidupan sehari-hari, novel atau cerpen, film dan lainnya. Ataupun, kamu bisa mengangkat cerita rakyat di daerahmu, misalnya tentang maling kundang, sangkuriang, timun mas, dan lainnya. 2. Menentukan Tema Setiap cerita dalam naskah drama tentu saja memiliki tema. Penentuan tema sangatlah penting, karena tema inilah yang digunakan untuk membangun sebuah cerita dalam naskah drama. Tema dapat dikatakan sebagai ide pokok, dengan menentukan tema kamu juga akan lebih mudah dalam menentukan judul cerita. 3. Menentukan Judul Naskah Hampir semua karya memiliki judul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI judul merujuk pada kepala karangan yang menyiratkan secara pendek isi ataupun maksud dari bab. Tanpa sebuah judul sebuah karya akan terasa hambar dan menjadi tidak menarik. Judul merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca. Keberadaannya membuat pembaca menentukan tertarik atau tidak. Sebaiknya ketika menentukan judul pada naskah drama tidak menggunakan judul yang terlalu panjang, namun memiliki daya tarik. 4. Merumuskan Naskah Cerita Menyusun sebuah naskah drama sebenarnya bisa dibilang gampang-gampang susah, tidak hanya dituntut untuk mengerjakan suatu tulisan. Tetapi kamu juga dituntut agar membuat tulisan atau naskah yang bisa membuat penonton nantinya menikmati cerita. Pada tahap ini, kamu harus menyusun pemetaan tokoh, menentukan karakteristik tokoh, kerangka cerita mulai dari pengenalan hingga akhir konflik. Sehingga, dengan melengkapi semua hal tadi cerita yang kamu bawakan memiliki alur yang tersusun. 5. Membuat Sinopsis Cerita Jika kamu sudah menentukan ide cerita, tema, hingga judul, lalu tulislah sinopsis cerita yang pendek. Sinopsis berisi gambaran utama dan ide yang sudah kamu rancang. Ceritakan peristiwa-peristiwa yang kamu anggap penting saja, yang menjadi sumber cerita. Dari situ pembaca bisa mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi. 6. Mulai Menulis Cerita Kini setiap unsur dalam naskah drama yang ingin kamu susun, sudah tersedia. Sekarang saatnya menuliskannya. Tuliskan semua apa saja yang kamu pikirkan. Jangan takut salah, tuliskan semua berdasarkan sinopsis yang telah kamu buat. 7. Merevisi Cerita Jika kamu telah menuliskan naskah drama, kini dibagian ini saatnya kamu memeriksa kembali naskah yang telah kamu susun. Mulai dari ejaan, penggunaan tanda baca, hingga masalah yang disajikan dalam cerita. Pada tahap ini, bisa saja cerita yang telah kamu susun berkembang dan bisa saja mengalami perubahan. Namun, perlu kamu ingat proses revisi harus menentukan kapan waktu berhentinya. Bayangkan jika kamu terus merevisi naskah yang kamu buat? Maka kamu tidak akan pernah menyelesaikan tulisan yang kamu buat. Tidak menjadi masalah jika naskah drama yang pertama kali kita buat jelek, kan nantinya kamu bisa menyusunnya lagi, yang pasti kamu mengetahui langkah-langkahnya. Penutup Demikian ulasan mengenai cara menulis naskah drama yang baik dan benar beserta kaidahnya. Sekarang kamu udah pahamkan cara menulis naskah dengan baik dan benar. Kini kamu sudah siap untuk menuliskan karya kamu! Semoga artikel cara menulis naskah drama ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
dalam menyusun atau membuat naskah kontemporer aturannya adalah